Kamis, 17 Maret 2022

Mengunjungi Selasar Sunaryo dan Museum Wot Batu

Salah satu sosok kreatif lain yang saya jumpai adalah Pak Sunaryo, seniman ini tidak diragukan lagi karya – karyanya, salah satu karya beliau adalah pahatan yang dipakai di pintu Mesjid Raya Baiturrahman, masjid kebanggaan orang Aceh.

Saya dan peserta program Social Entreprise bersama British Council dan Diageo diajak ke Selasar Sunaryo art space yang berada di jalan Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Bandung.  Sesuai dengan namanya, dari pertama masuk kami sudah disambut dengan berbagai macam benda seni yang artistik, ruangan - ruangannya ditata layaknya sebuah galeri seni. Dilengkapi dengan tempat ngopi yang aestetik, Kopi Selasar.

Kopi Selasar

Diskusi beberapa ide bersama dengan peserta workshop yang lain, tantangan yang diberikan oleh Pak Sunaryo

Bersama Pak Sunaryo
Saat itu kami juga diajak oleh Pak Sunaryo ke sebuah lokasi yang tertutup tidak jauh dari lokasi Selasar Sunaryo. Di tempat tersebut ada banyak batu-batu yang tersusun dengan indah, seperti konsep taman zen di Jepang. Saya terkagum-kagum melihat setiap instalasi batu – batu yang ada di sana. Ada instalasi batu yang menggambarkan keselarasan otak manusia yang seimbang antara kanan dan kiri. Banyak filosofi kehidupan yang menarik yang digambarkan oleh Pak Sunaryo dalam karyanya. Ada sekitar 11 instalasi bebatuan yang diletakkan secara harmoni dan terlihat menyatu dengan alam. Pengunjung juga akan diajak memahami filosofi kelahiran, interaksi sosial dengan sesama mahluk hidup, serta perkembangan zaman yang manusia alami selama hidupnya, konfigurasi energi spiritual dari perjalanannya. Seniman senior Indonesia ini mampu menciptakan sisi eksotisme dan religius dari karya seni yang sangat artistik, dalam bentuk karya seni yang indah, luar biasa. 


Museum WOT Batu Bandung

Tempat ini sekarang dikenal dengan Museum Wot Batu, sayangnya saat itu masih belum diberikan izin untuk mengabadikan gambar di sana, tapi saya yakin tempat tersebut akan banyak diminati banyak orang di masa depan. Saya pribadi merasakan perasaan tenang dan penuh dengan inspirasi sepulang dari sana. Semoga nanti bisa kembali ke sana.

Selasa, 08 Maret 2022

Mengajarkan Seni Budaya Aceh di Jepang

Seni budaya dan kuliner menjadi salah satu media yang ampuh untuk mempromosikan suatu daerah ataupun negara. Dengan cara promosi yang popular ini nantinya akan memberikan pemahaman dua arah dan menjaga hubungan baik di antara keduanya. Kali ini saya diberikan kesempatan untuk menunjukan kebudayaan dan kesenian Indonesia terutama kesenian dan kebudayaan Aceh kepada anak-anak Jepang yang ada di Kota Beppu. Saya bekerjasama dengan komunitas Rainbow Community, komunitas yang dibentuk oleh masyarakat Beppu yang ingin menjalin persahabatan dengan masyarakat dari negara lain yang datang ke Kota Beppu.

Program seperti ini sering diadakan setiap sebulan sekali oleh Rainbow Community, tujuan mereka adalah untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pendatang di Kota Beppu dan juga memperkenalkan kebudayaan negara lain kepada masyarakat Kota Beppu terutama untuk anak-anak sehingga mereka bisa belajar langsung dengan orang yang berasal dari negara tersebut.

Ada kurang lebih 50 anak-anak dari sekolah yang berbeda dan negara yang berbeda di Kota Beppu, mulai dari kelas 3 hingga kelas 6 SD, mereka didampingi oleh orang tua mereka yang juga ingin belajar bersama. Selain itu juga acara dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa asing yang tertarik ingin mengenal kebudayaan dan kesenian Indonesia.

Acara yang berlangsung selama 3 jam tersebut sendiri mengajarkan anak-anak untuk mengenal Indonesia, terutama Aceh. Ternyata di Beppu, Tarian Aceh menjadi salah satu yang diminati karena gerakan yang rancak dan juga membutuhkan kerjasama antar para penari. Salah satu Tarian Tradisional Aceh yang sudah dikenal baik di Beppu adalah Tarian Ratoh Jaroe, ya walaupun di sini mereka menyebutnya dengan nama Tari Saman. Tarian yang jadi tarian pembukaan Asian Games 2018 ini sudah menjadi salah satu ikon tarian Indonesia yang sering ditampilkan oleh mahasiswa Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) dan sering diundang oleh pemerintah untuk ditampilkan di banyak acara, jadi ikut bangga juga, walaupun anak Aceh belum pernah ada yang kuliah di APU.



Antusias anak-anak untuk belajar Tarian Ratoh Jaroe sangat besar, ketika saya membatasi hanya Sembilan saja yang akan ikut latihan, ternyata semua ikutan berebut untuk mendapat posisi tersebut, bahkan mereka juga harus bersaing dengan kakak volunteer lain yang ingin ikutan belajar. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil 15 relawan, sedangkan yang lain boleh mengikutinya di tempat duduk mereka masing-masing bersama dengan temannya yang lain. Ternyata karena semangat dan keingintahuan mereka yang tinggi, latihan Tari Ratoh Jaroe untuk satu gerakan bisa dilakukan dengan baik dalam waktu 15 menit, hal ini membuat mereka ingin tahu gerakan-gerakan yang lain dan menunggu untuk jadwal latihan selanjutnya.

Selesai belajar dan mengenal tentang Aceh dan Indonesia, kita belajar membuat Piyoh Toys, boneka kertas dari Indonesia.


Saya berharap dengan mengetahui kesenian Aceh, anak-anak di Jepang nantinya akan mengenal Aceh lebih lagi dengan mengunjungi Aceh di masa depan.

Rabu, 02 Maret 2022

Bermain dan Belajar dengan Komunitas Hong Bandung

Salah satu event yang sangat berkesan untuk saya adalah ketika saya mengikuti kompetisi yang diadakan oleh British Council dan Diageo. Acara ini memilih organisasi yang bergerak di bidang seni, kreatif dan ekowisata, pas sekali acaranya diadakan di Bandung, kota yang penuh dengan tokoh kreatif.

Bersama Kang Zaini Alif
 Saya bertemu denganKang Zaini Alif, seorang doktor permainan anak-anak Indonesia yang membentuk Komunitas Hong. Dengan perawakan tubuh yang kecil dan selalu tersenyum, ada banyak sekali ilmu baru yang keluar dari mulutnya. Beliau mempelajari semua permainan tradisional Indonesia, termasuk filosofi yang terkandung di dalamnya.

Komunitas Hong ini unik, kata Hong sendiri diambil dari nama sebuah permainan tradisional sunda seperti permainan petak umpet, Hong ini artinya ketemu atau ketahuan. Jadi Komunitas Hong ini mempunyai arti bahwa komunitas ini yang menemukan kembali permainan – permainan tradisional yang mempunyai nilai – nilai kehidupan. Selain itu Kang Zaini Alif menjabarkan, permainan Hong ini seperti hidup kita sekarang. Saat ini kita hidup di dunia seperti sedang mencari sebuah tempat persembunyian, dan bila saatnya kita ditemukan oleh tim Sang Pencipta, di situlah saatnya kita Kembali, dalam banget kan ya?

Kami diajak bermain permainan anak tradisional dalam sebuah perlombaan Ulinpaide plesetan dari olimpiade, yang berarti bermain dengan ide, dari namanya saja sudah unik. Ada banyak permainan seru yang kami lakukan di sana, mulai dari Babalonan Sarung, perlombaan membuat balon sarung di udara, Papancakan, permainan lempar bola rotan ke arah tumpukan batu, Bedil Jepret, perlombaan menjatuhkan bola dengan menggunakan senjata bambu yang diisi oleh buah Leunca atau buah Ranti dan Enggrang, permainan lomba keseimbangan dengan menggunakan alat bambu. Tak sadar kami sudah lari ke sana ke mari, keringat mulai bercucuran dari tubuh, tapi ini momen yang sangat menyenangkan.

Proses pembuatan kekerisan
Pembuatan cambuk dari daun kelapa

Bermain Jaranan dengan cambuk yang dibuat sebelumnya

Bagi yang senang dengan keterampilan tangan ada Kekerisanmembuat keris dari daun kelapa dan Wawayangan, membuat tokoh wayang dari daun Sampeu atau daun Singkong. Saya jadi teringat dengan masa kecil saya dulu, nenek saya suka mengajarkan saya membuat keris-kerisan dan udang-udangan dari daun kelapa.

Sebenarnya masih ada banyak lagi permainan yang bisa kami cobain, tapi berhubung waktu yang terbatas, kami hanya mencoba beberapa. Tapi dari permainan yang sudah kami mainkan, saya sadar, ada banyak hal kecil dan sederhana yang sering kita lupa, banyak kreativitas yang bisa kita lakukan dari benda yang kita dapat di sekitar kita, dan untuk menjadi sehat dan bahagia itu sederhana.

Komunitas ini juga diinisiasi untuk melakukan pemberdayaan masyarakat atau community based tourism (CBT) yang ada di daerah tersebut, Desa Ciburial, Bandung dengan memanfaatkan potensi manusia yang ada di sana sekaligus mengoptimalkan potensi sumber daya alamnya. Pemuda – pemuda di sana bisa mendapatkan penghasilan setiap penjualan paket permaian, ibu – ibu juga mendapatkan penghasilan dari penjualan makanan mereka. Anak – anak yang ikut dalam komunitas tersebut pun bisa ikut belajar dan melestarikan tradisi yang mereka miliki nantinya. Benar – benar konsep kreatif yang inspiratif.

Selasa, 01 Maret 2022

10 Tempat yang Wajib dikunjungi di Sabang

Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan di Sabang, kota paling barat indonesia ini menawarkan banyak tempat dan kegiatan menarik yang sayang buat dilewatkan. Tapi buat kamu yang memiliki waktu yang singkat, minimal 10 hal ini sudah pernah dilakukan di Sabang. 

1. Tugu KM 0 Indonesia

Tugu Km 0 Indonesia (Sumber : di sini)
Buat kamu yang sangat cinta dengan negara Republik Indonesia, tugu yang satu ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri, mengunjungi titik 0 Indonesia, menjadi cerita seru yang tak akan terlupakan, apalagi kamu bisa mendapatkan sertifikat Km 0 yang ditandatangani langsung oleh Walikota Sabang. 
 
Desain Awal Tugu Km 0
Tugu ini merupakan desain terbaru dari tugu sebelumnya yang diresmikan oleh 
Wakil Presiden Try Sutrisno, pada 9 September 1997. Kemudian, prasasti bertuliskan penetapan posisi geografis KM-0 Indonesia tersebut diukur pakar BPP Teknologi dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS). Prasasti ini ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi BJ Habibie, pada 24 September 1997. Terakhir, ada prasasti yang menjelaskan posisi geografis tempat ini.

Tugu terbaru ini memiliki desain yang unik dan memiliki beberapa filosofi. Empat pilar yang menjadi penyangga merupakan simbol batas-batas negara yaitu Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote. Lingkaran besar pada tugu merupakan analogi dari angka nol. Ada pula motif senjata rencong menjadi simbol bahwa Aceh juga turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ornamen lainnya yang berbentuk segi delapan menggambarkan landasan ajaran Islam, kebudayaan Aceh dan Nusantara dalam lingkup yang luas sesuai delapan penjuru mata angin. Setiap bagian tugu ini memiliki pesan-pesan kebangsaan yang menyatukan keberagaman Indonesia.

Berjarak kurang lebih 29 km dari pusat kota dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit bila menggunakan kendaraan bermotor. Tugu ini terpilih menjadi destinasi wisata terunik terpopuler dalam ajang Anugerah Pariwisata Indonesia atau API 2019, yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

2. Tugu Kembar Sabang - Merauke
(Kiri) Tugu Kembar dengan desain awal, (Kanan) Tugu setelah direnovasi
Replika Tugu Kembar
Tidak banyak yang tahu tugu ini, tugu yang berada di km 7 Kota Sabang ini sebenarnya adalah tugu kembar yang persis dengan tugu yang ada di Distrik Sota, Kabupaten Merauke. Tugu ini dibangun sebelum Tugu Km 0 yang sekarang, katanya saat itu lokasinya belum bisa dijangkau dan dibuka untuk kendaraan, alhasil tugu ini didirikan di lokasi ini. Orang Sabang mengenal tugu ini dengan nama Tugu Garuda. Selain itu, tugu ini juga memiliki replika yang berlokasi di pusat kota Sabang, di depan kantor walikota sabang.

3. Pulau Rubiah 
Sabang terkenal dengan wisata baharinya. Wisata bawah lautnya menarik perhatian wisatawan lokal dan juga mancanegara, air yang jernih, ikan dan terumbu warna-warni, sangat memanjakan mata. Salah satu tempat yang terkenal adalah Pulau Rubiah yang berada di Gampong Iboih. 

Selain indah, pulau ini juga memiliki cerita sejarah yang menarik, pulau ini sempat dijadikan karantina untuk orang - orang Indonesia yang menunaikan ibadah haji dengan menggunakan kapal pada saat itu.

Ada juga legenda yang mengatakan bahwa pulau ini adalah perwujudan dari Putri Rubiah yang mengorbankan dirinya demi mendapatkan air bersih untuk rakyatnya. Perhiasan yang dikorbankan juga menjadi terumbu karang yang indah dan akan bersinar ketika terkena sinar matahari.
Pulau Rubiah dan terumbu karang di sekitarnya (Sumber : di sini dan di sini)

Jadi tak lengkap rasanya ke Sabang tidak mencoba snorkeling atau diving di sini. 

4. Pantai Teupin Sirkui
Salah satu spot diving yang unik dan wajib dikunjungi di Sabang adalah Teupin Sirkui. Di sini kita bisa melihat gelembung - gelembung udara yang keluar dari celah kawah gunung berapi yang ada di bawah laut.
Teupin Sirkui (sumber : di sini)

5. Gua Sarang 

Gua Sarang merupakan goa alami yang terletak di sebelah barat kawasan wisata Iboih, berada di antara Pantai Pasir Putih dan Pantai Lhong Angen. Di balik bukit hijau dan diapit pantai pasir putih yang indah, Gua Sarang yang kini menjadi lokasi wisata favorit bagi anak muda yang menyukai wisata alami yang penuh petualangan. Gua ini lokasinya berada di kaki tebing dan juga perbukitan yang menjorok ke laut biru, jadi butuh perjuangan untuk bisa mancapainya. Kamu yang datang perlu untuk melalui hutan dan juga tebing yang terjal. Tapi, kelelahanmu akan terbayar lunas sesaat setelah sampai ke tujuan. Gua Sarang ini memiliki keindahan bak nirwana di dunia nyata. Air laut berwarna biru tosca dipadu dengan gugusan batu - batuan karang seperti Raja Ampat, pesona panorama yang memikat.

Gua Sarang (Sumber : di sini)
Gua Sarang masuk sebagai finalis Ajang Anugrah Pesona Indonesia (API) Awards ke-6 tahun 2021 dalam kategori Surga Tersembunyi yang di gelar Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.


6. Pantai Sumur Tiga

Pantai yang berada di bagian timur kota Sabang ini memiliki keindahan tersendiri, pasir putih berkilau dan air jernih berwarna biru toska. Kita bisa melihat kemunculan matahari di sana, selain itu ada beberapa tempat penginapan yang memiliki desain eksotik dengan makanan yang lezat, seperti Casanemo dan The Freddies.

Pantai Sumur Tiga

7. Pantai Anoi Itam

Pantai ini memiliki nama Anoi Itam karena warna dari pantainya. Anoi yang berarti pasir, dan itam yang berarti hitam. Dalam Bahasa Aceh, pasir disebut ano tetapi orang Lamnga sering menambahkan akhiran ‘i’ pada pengucapannya, sehingga kata ano menjadi anoi. Berdasarkan beberapa sumber pasir berwarna hitam tersebut berasal dari gunung api yang masih aktif di Pulau Weh. Pasir ini memiliki berat jenis berbeda dengan pasir hitam yang ada di pantai lainnya. Kandungan nikel yang tinggi dan komposisi mineral penyusunnya menyebabkan beratnya kurang lebih tiga kali lipat berat pasir pada umumnya.

Pantai Anoi Itam

Pantai yang berada di bagian timur Kota Sabang ini memiliki hamparan pasir pantai berwarna hitam berkilau, butiran pasir yang relatif lebih besar, membuat kulit terasa hangat dan nyaman.

8. Puncak Balohan

Salah satu tempat untuk menikmati keindahan dan ketenangan kota Sabang. Di sini kita bisa melihat kawanan monyet ekor panjang, burung srigunting dan biawak liar. Sambil menikmati birunya Teluk Balohan kita juga bisa melihat kapal yang berlalu lalang membawa penumpang dari Banda Aceh.

Puncak Balohan

9. Gunung Berapi jaboi

Salah satu hidden paradise kota Sabang, memiliki pemandangan yang eksotik, kawah gunung yang putih dikelilingi pepohonan yang hijau dan tanamanya meranggas berwarna cokelat.

Di dekat Gunung Jaboi terdapat pemandian air panas yang menggunakan tenaga dari gunung berapi ini, biasa digunakan untuk menghilangkan penat setelah seharian berjalan keliling sabang, atau juga digunakan sebagai terapi pengobatan.

Gunung Berapi Jaboi

10. Dolphin Trip (Trip Melihat Lumba - Lumba)

Paket melihat kawanan lumba - lumba ini termasuk atraksi wisata yang baru dikembangkan beberapa waktu lalu. Tapi paket wisata ini yang paling banyak diminati karena wisatawan akan diajak untuk keliling ke beberapa tempat dan juga mengikuti rombongan lumba-lumba lucu yang akan berenang dengan lincahnya di Teluk Sabang.

Dolphin Trip (Sumber : di sini)

Bertemu Bapak Pariwisata Kota Beppu Jepang

Kalau sampai di Kota Beppu melalui kereta, kita akan disambut oleh sebuah patung unik di depan Beppu Eki atau stasiun Beppu. Patung tersebut adalah patung Aburaya Kumahachi, orang di sana menyebutnya dengan “Shinny Uncle”, karena kepalanya yang botak dan bisa bersinar kapan saja, hehe.

Setiap perayaan tertentu, Patung ABuraya ini berganti kostum

Jadi Paman Aburaya ini adalah penggerak pariwisata Kota Beppu dan sekitarnya, beliau berhasil membangun dan memperkenalkan pariwisata Beppu ke dunia.

Beliau lahir pada Tahun 1863, di saat beliau berumur 30 tahun beliau sempat membuka usaha pasar beras di Osaka selama 4 tahun dan mengalami kegagalan. Di umurnya ke 34 beliau memutuskan untuk berkelana di Amerika Serikat, Kanada hingga Meksiko selama 3 tahun dan kembali lagi ke Jepang.

Aburaya pindah ke Beppu di usia 46 tahun dan membuka hotel elit pertama untuk wisatawan internasional dari seluruh dunia.

Ada banyak ide unik yang dibuat beliau untuk meningkatkan pariwisata di Beppu, salah satunya perkataan beliau yang paling terkenal dan diingat adalah, “Jepang kalau gunung adalah Fuji, laut Seto dan Permandian air panas (hotspring) Beppu. Ini cara beliau mengangkat kota Beppu sebagai tujuan wisata unggulan di Jepang.

Beliau juga yang pertama sekali mencetuskan bus wisata dengan pemandu wisatanya seorang wanita. Selain itu beliau membentuk “Klub Otogi”, sehingga anak-anak bisa berkesempatan menikmati cerita dongeng, nyanyian dan menyaksikan pertunjukan musik.

Beliau juga membantu Kota Yufuin, kota yang berada di sebelah selatan Beppu, menjadi resort pemandingan air panas. Dia juga berpikir membuat satu rute perjalanan wisata yang menghubungkan beberapa daerah di Kyushu seperti Kota Beppu, Yufuin, Kuju, Handa, Aso dan Nagasaki.

Karena dekat dengan rumah, jadi salah satu spot yang dikunjungi tiap hari
Bahkan wisuda pun ke sini

Karena ide-ide unik inilah beliau diingat sebagai bapak pariwisata Beppu, banyak cerita-cerita menarik beliau menghiasi setiap langkah pejalan kaki di sekitar Kota Beppu. 

Nama beliau juga diabadikan menjadi salah satu tempat pemandian (Bathhouse) yang menjadi ikon di film “Spirited Away” yang dibuat Studio oleh Ghibli. 

Beliau meninggal di Beppu pada umur 73 tahun dan akhirnya diabadikan dengan sebuah patung yang seolah beliau turun dari langit yang diikuti oleh beberapa bocah setan di jubahnya. Mimpi beliau dampaknya masih terasa sampai sekarang di masyarakat Beppu dan Jepang.

Kisah beliau sangat menginspirasi dan memotivasi banyak orang yang datang ke Beppu, termasuk saya, saya berharap bisa seperti beliau, memberikan kontribusi positif di mana pun saya berada, ya minimal di kota halaman sendiri, hehe.